Senin, 14 Agustus 2023, keceriaan dan kebahagiaan terpancar dari wajah anak-anak kebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa SLBN 1 Lubuk Basung.
Dekorasi merah putih yang dipasang setiap bangunan sekolah mengobarkan semangat untuk mengikuti berbagai lomba Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kegiatan perlomban yang dilaksanakan 2 hari mulai tanggal 14 hingga 15 Agustus 2023 ini memiliki tujuan memeriahkan kemerdekaan RI ke 78 dan juga sebagai pemenuhan indikator jiwa nasionalisme dan bhinneka tunggal Ika yang merupakan bagian dari pembelajaran paradigma baru dalam kurikulum merdeka.
Ketua Panitia, Feri Wijaya menyebutkan, untuk menyemarakkan kemerdekaan Indonesia pihaknya mengadakan cabang perlombaan memiliki makna kemerdekaan tersendiri, yaitu lomba pacu karung, makan kerupuk, membawa kelereng dengan sendok, pertandingan voli, memecahkan balon, dan membawa karet dengan sedotan.
Feri menjelaskan lomba Pacu Karung dan makan kerupuk memiliki makna betapa sulitnya kehidupan rakyat Indonesia pada jaman penjajahan sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang seperti makan minum dan membeli pakaian begitu sulit, sehingga peserta didik harus bersyukur dengan apa yang mereka miliki sekarang.
Sementara pertandingan voli bermakna Bhinneka Tunggal Ika dengan persatuan, bergotong-royong dan menjalin kekompakan dengan sesama temannya. Kemudian lomba membawa bola kelereng dengan sendok, mengajarkan pada peserta didik bahwasannya mereka harus memiliki jiwa berjuang dan fokus pada tujuannya.
Sekolah memberikan apresiasi kepada pemenang dalam bentuk peralatan tulis dan minum sebagai tambahan semangat untuk semua peserta.
Ia menjelaskan, perlombaan yang diikuti peserta didik SLBN 1 Lubuk Basung dari jenjang SDLB hingga SMALB tersebut sebagai pemenuhan indikator jiwa nasionalisme dan bhinneka tunggal Ika yang merupakan bagian dari pembelajaran paradigma baru dalam kurikulum merseka, Kepala SLBN 1 Lubuk Basung, Siti Nuraini, S.Pd mengatakan, kegiatan tersebut memberikan dampak positif bagi peserta didik, semua peserta juga tampak menjadi lebih percaya diri dan menikmati semua perlombaan dengan cukup adaptif.
“Semoga dapat memberikan semangat baru dalam diri peserta didik berkebutuhan khusus dan tumbuh menjadi lebih progresif,” harapnya.
Guru pendidikan khusus harus terus menebar semangat terus berbuat untuk anak-anak berkebutuhan khusus, salah satunya memberikan kesempatan pada anak-anak berkebutuhan khusus untuk ikut serta merayakan kemerdekaan dan bersemangat mengikuti lomba yang didalamnya memberikan banyak manfaat pada peserta didik.